Senin, 27 Oktober 2025

Analisis Kampanye Pemasaran NBDN Denim: Strategi Brand Lokal Indonesia yang Menembus Pasar Jepang


*contoh di festival inazuma jepang


 Pendahuluan


 Saya memilih kampanye pemasaran dari merek denim lokal NBDN (No Branded On) karena merek ini merupakan salah satu contoh sukses brand independen asal Bandung, Indonesia, yang mampu menembus pasar internasional, khususnya Jepang—negara dengan standar tinggi terhadap kualitas dan desain produk denim. NBDN berdiri sejak pertengahan tahun 2011, digagas oleh sekelompok kreator denim lokal yang memiliki visi untuk membuktikan bahwa karya anak bangsa dapat bersaing di pasar global. Meskipun tidak banyak informasi publik mengenai nama individu pendirinya, seluruh proses desain, pemilihan bahan, hingga kontrol kualitas dilakukan secara langsung oleh pemiliknya, menegaskan komitmen terhadap craftsmanship dan autentisitas. Filosofi nama “No Branded On” mencerminkan gagasan bahwa setiap produk jeans pada awalnya “tidak bernilai” (no branded), namun memperoleh nilai melalui perjalanan dan pengalaman pemakainya (branded on). Filosofi ini bukan sekadar slogan, melainkan menjadi narasi utama dalam setiap kampanye mereka. Desain NBDN sering kali terinspirasi dari mitologi, satwa langka, serta elemen budaya Jepang, yang diolah dengan sentuhan lokal Indonesia.
Kampanye pemasaran NBDN di Jepang penting untuk dipelajari karena menunjukkan bagaimana brand lokal Indonesia dapat membangun citra premium handmade brand dan diterima di pasar yang sangat kompetitif melalui strategi storytelling, kualitas, dan keunikan konsep budaya.


Analisis Kampanye Pemasaran



1. Tujuan Kampanye


Tujuan utama kampanye NBDN adalah untuk:
- Memperkenalkan produk denim lokal   Indonesia ke pasar internasional, khususnya     jepang.
- Meningkatkan citra merek sebagai brand     dengan kualitas dan nilai artistik setara dengan  brand Jepang seperti Momotaro atau  Samurai Jeans.
- Menarik komunitas denim enthusiast global melalui filosofi dan desain yang unik.

Kampanye ini berfokus pada brand storytelling bukan sekadar menjual produk, tetapi membangun nilai emosional antara pengguna dan jeans yang mereka kenakan.


2. Target Pasar


Sasaran utama NBDN adalah:
- Pria berusia 20–40 tahun, terutama kalangan pekerja muda dan penggemar fashion denim berkualitas tinggi.
- Komunitas denim enthusiast, baik di Indonesia maupun Jepang, yang menghargai produk dengan karakter, sejarah, dan detail pengerjaan tangan.
- Konsumen yang mencari produk eksklusif, limited edition, dan memiliki cerita di balik desainnya.

Target pasar ini dikenal memiliki loyalitas tinggi terhadap produk dengan nilai authentic craftsmanship dan heritage aesthetics—dua hal yang menjadi kekuatan utama NBDN.


3. Pesan Utama (Message)


Pesan utama kampanye NBDN adalah: “Every piece of denim has its own story.”

Artinya, nilai sebuah jeans tidak hanya berasal dari mereknya, tetapi dari cerita dan karakter yang terbentuk seiring waktu oleh pemakainya. Pesan ini menonjolkan filosofi transformasi, identitas, dan keaslian — selaras dengan budaya Jepang yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan (wabi-sabi).


4. Media dan Strategi Promosi


NBDN menggunakan strategi promosi yang kreatif dan efektif untuk pasar niche:
- Media Sosial (Instagram & TikTok): menampilkan foto dan video artistik proses pembuatan jeans, tampilan fade (pudar alami), dan kolaborasi dengan fotografer Jepang.
- Kolaborasi dengan Influencer Denim: bekerja sama dengan denim reviewer dan selvedge enthusiast dari Jepang untuk memperluas eksposur.
- Partisipasi Event Internasional: seperti Wall of Fades (Indonesia) dan pameran denim di Jepang untuk memperkenalkan produk secara langsung.
- E-commerce dan Website Resmi: menekankan cerita di balik produk, filosofi desain, serta kualitas material yang digunakan.

Pendekatan ini memadukan online storytelling dan offline experience, sehingga membangun reputasi NBDN sebagai brand dengan karakter yang kuat.


5. Kreativitas dan Daya Tarik Kampanye


Keunikan kampanye NBDN terletak pada kemampuannya memadukan budaya lokal Indonesia dengan heritage Jepang tanpa kehilangan identitas.
Misalnya, koleksi bertema “The Hornbill Project” atau “Myth Series” menggabungkan ikon satwa langka Nusantara dengan konstruksi selvedge denim khas Jepang.

Daya tarik kampanye ini tidak hanya berasal dari visualnya, tetapi juga dari cerita filosofis yang dibangun. Konsep “jeans as identity” menjadikan produk NBDN lebih dari sekadar pakaian — melainkan karya seni yang hidup bersama pemakainya.


Evaluasi Efektivitas Kampanye


Kampanye NBDN menunjukkan hasil yang signifikan:
- Produk NBDN mulai dikenal di komunitas denim Jepang melalui forum dan review denim seperti Denimio dan Superfuture.
- Penjualan meningkat terutama untuk lini limited edition yang dijual ke luar negeri.
- Engagement media sosial meningkat pesat; akun Instagram @nbdn_denim memiliki interaksi tinggi dengan penggemar dari Jepang, Thailand, dan Eropa.
- Brand ini juga mendapat liputan positif di media lokal seperti Tirto.id dan Manual Jakarta, yang menyoroti kualitas dan daya saingnya di kancah global.

Secara umum, NBDN berhasil mencapai tujuannya dalam membangun citra merek dan memperluas pasar internasional. Namun, dari sisi promosi digital, brand ini masih memiliki ruang untuk memperkuat branding consistency dan meningkatkan frekuensi kolaborasi lintas negara.


Kesimpulan dan Rekomendasi


Kampanye pemasaran NBDN Denim di Jepang membuktikan bahwa brand lokal Indonesia mampu menembus pasar internasional dengan mengandalkan kualitas, narasi yang autentik, dan konsep budaya yang kuat.
Strategi mereka efektif karena menggabungkan storytelling, craftsmanship, dan community marketing dalam satu kesatuan yang selaras dengan nilai-nilai konsumen Jepang.

Rekomendasi:
1. Perluasan kolaborasi internasional dengan brand denim Jepang atau influencer global agar eksposur meningkat.
2. Optimalisasi pemasaran digital melalui konten video dokumenter dan kampanye iklan berbayar lintas platform.
3. Konsistensi komunikasi merek, agar filosofi “No Branded On” semakin dikenal luas sebagai identitas khas denim Indonesia.

Dengan mempertahankan kualitas dan memperkuat strategi promosi global, NBDN berpotensi menjadi ikon denim Indonesia di kancah dunia.


Daftar Pustaka


NBDN Denim. (n.d.). About Us Page. Diakses dari https://nbdndenim.com/pages/about-us-page

Tirto.id. (2019, Desember 18). Melihat Geliat Denim Lokal di Wall of Fades. Diakses dari https://tirto.id/melihat-geliat-denim-lokal-di-wall-of-fades-daRY

Manual Jakarta. (2020). The Artisans of Indonesian Denim. Diakses dari https://manual.co.id/article/indonesian-denim-artisans

Contact No Branded On. (n.d.). Official Page – NBDN Denim Supply. Diakses dari https://contactnobrandedon.wixsite.com/nbdn-denim-supply

Jumat, 17 Oktober 2025

Evaluasi Tugas Mandiri 01, 02, dan 03

 

Dibuat oleh Ilham Yusuf AE28

TUGAS MANDIRI 1

1.     Analisis Integratif

Keterkaitan Aspek Pasar, Teknis, dan Finansial

Dalam studi kelayakan usaha, tiga aspek utama:  pasar, teknis, dan finansial saling berkaitan dan menentukan keberhasilan bisnis.

Ø  Aspek pasar menilai ada tidaknya permintaan dan siapa calon pelanggan.

Ø  Aspek teknis menilai kemampuan usaha dalam memenuhi kebutuhan pasar (alat, tenaga kerja, lokasi).

Ø  Aspek finansial melihat apakah usaha layak dari sisi keuntungan dan pengembalian modal.

Dari aspek tersebut membuktikan bahwa ketiganya saling memengaruhi. Sebagai contoh pada Bengkel “Sumber Rezeki” di Pondok Kacang:

Ø  Dari sisi pasar, pelanggan membutuhkan servis cepat dan harga jujur.

Ø  Maka secara teknis, bengkel harus memiliki mekanik terampil dan alat yang efisien.

Ø Sementara dari finansial, dibutuhkan modal untuk peralatan dan pelatihan agar layanan cepat tetap menguntungkan.

Contoh hubungan lainnya:

Jika pasar menunjukkan minat tinggi terhadap servis cepat 30 menit, maka bengkel perlu tambahan alat dan pekerja (teknis), serta perhitungan ulang biaya operasional dan harga layanan (finansial).

Artinya, hasil analisis pasar akan langsung memengaruhi keputusan teknis dan finansial.

2.     Business Model Canvas (BMC)

Mengapa Lebih Efektif daripada Business Plan Tradisional?

BMC lebih efektif karena bersifat ringkas, visual, dan fleksibel. Karena dalam satu lembar, pengusaha bisa melihat 9 elemen penting usaha tanpa membuat laporan panjang seperti business plan tradisional. Selain itu, BMC juga mudah diubah jika kondisi pasar atau strategi bisnis berubah.

Contoh BMC Bengkel Sumber Rezeki

Blok

Isi Singkat

Customer Segment

Pengguna motor sekitar Pondok Kacang

Value Proposition

Servis cepat, harga jujur, pelayanan ramah

Channels

Datang langsung, media sosial, rekomendasi pelanggan

Customer Relationship

Hubungan personal dan kepercayaan

Revenue Streams

Servis, penjualan spare part, cuci motor

Key Resources

Mekanik, alat servis, lokasi strategis

Key Activities

Servis dan perawatan motor

Key Partners

Pemasok spare part, komunitas motor

Cost Structure

Gaji, listrik, peralatan, sewa tempat

 

Ø  Dampak Perubahan Satu Blok

Jika bengkel menambah layanan antar-jemput motor, maka:

è Value Proposition meningkat (lebih nyaman bagi pelanggan).

è Customer Segment bertambah (pelanggan sibuk atau jauh).

è Key Resources & Cost Structure berubah (butuh kendaraan dan biaya operasional tambahan).

è Revenue Streams bertambah dari biaya jemput-antar.

Ini menunjukkan satu perubahan kecil dapat memengaruhi hampir semua blok lain, kelebihan utama dari BMC dibanding business plan biasa.

TUGAS MANDIRI 2

3.     Metodologi Penelitian

Validitas, Reliabilitas, dan Penanganan Bias

Untuk memastikan data penelitian lapangan valid dan reliabel, strategi yang digunakan meliputi:

Ø  Triangulasi sumber, membandingkan hasil wawancara pemilik bengkel, pelanggan, dan pemasok.

Ø  Uji konsistensi, memastikan data survei kuantitatif (mis. jumlah pelanggan, pendapatan) sesuai dengan hasil observasi lapangan.

Ø  Cross-check dokumen, seperti nota pembelian, laporan servis, dan data keuangan.

Untuk menghindari bias, pendekatan yang dipakai:

Ø  Pada data kualitatif, peneliti tidak memaksakan interpretasi; wawancara direkam dan dianalisis apa adanya.

Ø  Pada data kuantitatif, digunakan sampel acak pelanggan dan waktu pengambilan data berbeda agar hasil lebih objektif.

Ø  Refleksi diri peneliti juga penting, terutama jika peneliti punya hubungan dekat dengan responden (contohnya mantan pekerja bengkel).

4.     Triangulasi Data

Pentingnya Triangulasi dalam Evaluasi Peluang Bisnis

Triangulasi data penting karena membantu memastikan bahwa keputusan bisnis tidak berdasarkan satu sumber saja.

Contoh ide bisnis retail spare part motor, dilakukan dengan:

Ø  Survei pelanggan untuk mengetahui jenis suku cadang yang paling dicari.

Ø  Wawancara pemilik bengkel dan supplier untuk memahami harga dan ketersediaan barang.

Ø  Observasi lapangan untuk melihat perilaku pelanggan di toko dan tingkat permintaan harian.

Ketika data itu menunjukkan hasil yang sejalan (misalnya oli dan kampas rem paling diminati), keputusan bisnis menjadi lebih kuat dan terpercaya.

5.     Analisis PESTEL

Faktor Teknologi dalam Industri Fashion Berkelanjutan

Faktor Teknologi dapat menjadi peluang sekaligus ancaman dalam industri fashion sustainable:

Ø  Peluang: Teknologi ramah lingkungan seperti eco-fabric atau sistem produksi otomatis bisa menekan limbah dan menarik pelanggan sadar lingkungan.

Ø  Ancaman: Biaya investasi teknologi hijau cukup tinggi, sehingga UKM sulit bersaing dengan perusahaan besar.

Contohnya, merek lokal yang memakai mesin daur ulang kain mampu menarik pasar muda yang peduli lingkungan, tetapi jika tidak mampu menjaga efisiensi, harga produk bisa terlalu mahal dan kalah bersaing.

TUGAS MANDIRI 3

6.     Strategi Keberlanjutan

Dalam usaha Ecosort, konsep triple bottom line (people, planet, profit) diterapkan dengan cara menyeimbangkan manfaat sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Ø  People: melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja serta memberi edukasi soal pemilahan sampah. (Metrik: jumlah warga yang dilatih dan terserap kerja).

Ø  Planet: penggunaan bahan daur ulang dan sistem hemat energi. (Metrik: penurunan volume sampah ke TPA dan efisiensi energi alat).

Ø  Profit: memastikan harga jual kompetitif namun tetap menguntungkan. (Metrik: margin laba bersih dan pertumbuhan penjualan).

Dengan begitu, keberlanjutan lingkungan dan sosial tetap sejalan tanpa mengorbankan keuntungan bisnis.

7.     Manajemen Risiko

Dalam startup ed-tech, tiga risiko utama yang umum dihadapi antara lain:

Ø  Teknologi cepat usang → mitigasi dengan terus update sistem dan fitur.

Ø  Kurangnya kepercayaan pengguna → mitigasi lewat jaminan keamanan data dan layanan responsive.

Ø  Pendanaan terbatas → mitigasi dengan diversifikasi sumber dana dan model berlangganan.

Tingkat toleransi risiko diukur melalui potensi kerugian finansial dibandingkan peluang keuntungan, serta dampaknya pada reputasi dan keberlangsungan usaha.

Pertanyaan Integratif (Menggabungkan Multiple Tugas)

8.     Validasi Ide ke Eksekusi

Proses transformasi dari sebuah ide menjadi rencana bisnis yang nyata tidak terjadi secara instan. Dalam ketiga studi, mulai dari usaha bengkel hingga inovasi Ecosort, langkah awal dimulai dari identifikasi masalah nyata di lapangan. Misalnya, kebutuhan masyarakat akan bengkel yang cepat dan terpercaya, serta permasalahan lingkungan akibat kurangnya pemilahan sampah.

Tahap berikutnya adalah validasi ide melalui riset pasar dan observasi langsung. Dari hasil analisis pasar, diperoleh data tentang minat konsumen, potensi kompetitor, serta peluang pertumbuhan. Hasil ini menjadi dasar untuk melanjutkan ke tahap analisis teknis, yakni menilai apakah ide tersebut bisa direalisasikan secara efisien dengan sumber daya yang ada.

Selanjutnya, hasil teknis diterjemahkan ke dalam perencanaan finansial untuk melihat kelayakan keuntungan, modal awal, dan proyeksi jangka panjang. Dalam proses ini, prioritas sumber daya dibagi secara bertahap:

Ø  Tahap awal: fokus pada validasi pasar dan desain awal produk.

Ø  Tahap pengembangan: pengalokasian dana dan waktu untuk produksi dan uji teknis.

Ø  Tahap akhir: penekanan pada pemasaran, branding, dan pengelolaan arus kas.

Dengan integrasi dari ketiga metodologi ini, ide yang awalnya sederhana dapat tumbuh menjadi rencana usaha yang konkret dan siap dieksekusi dengan strategi yang matang.

9.     Metrik Kesuksesan

Kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari segi keuntungan finansial, tetapi juga dari dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan. Metrik non-finansial menjadi indikator penting untuk memastikan bahwa bisnis berkembang secara berkelanjutan (sustainable).

Beberapa metrik penting yang digunakan antara lain:

Ø  Kepuasan pelanggan, diukur melalui survei, ulasan, dan tingkat pelanggan kembali (customer retention).

Ø  Dampak sosial, misalnya peningkatan lapangan kerja lokal atau pelatihan keterampilan bagi masyarakat sekitar bengkel.

Ø  Dampak lingkungan, seperti pengurangan volume sampah atau peningkatan efisiensi energi dalam proses produksi.

Ø  Inovasi dan adaptabilitas, diukur dari seberapa cepat bisnis menyesuaikan diri terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar.

Dengan mengombinasikan metrik finansial dan non-finansial, pelaku usaha dapat melihat kinerja bisnis secara lebih utuh, bukan hanya soal untung-rugi, tetapi juga keberlanjutan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan planet.

10Adaptasi dan Iterasi

Dalam praktiknya, ide bisnis sering kali menemui hasil lapangan yang tidak sesuai dengan asumsi awal. Misalnya, asumsi bahwa pasar bengkel motor di suatu wilayah tinggi ternyata tidak sesuai dengan daya beli masyarakat, atau teknologi sensor pada Ecosort membutuhkan biaya produksi lebih besar dari perkiraan.

Situasi seperti ini memerlukan proses iterasi, yaitu pengulangan langkah untuk memperbaiki ide berdasarkan bukti baru. Pendekatan lean startup menjadi metode yang efektif, dengan tiga tahap utama:

Ø  Build (membangun) – membuat versi awal produk (prototype).

Ø  Measure (mengukur) – mengumpulkan data dari pengguna atau pasar.

Ø  Learn (belajar) – menarik kesimpulan dan memperbaiki produk atau strategi.

Melalui siklus ini, bisnis dapat berkembang lebih efisien karena keputusan didasarkan pada data, bukan asumsi semata. Iterasi memastikan bahwa setiap ide terus disempurnakan agar relevan dengan kebutuhan pasar, layak secara teknis, dan menguntungkan secara finansial.

 

 

 

Minggu, 12 Oktober 2025

“EcoSort” – Tempat Sampah Otomatis Pemilah Berdasarkan Berat dan Jenis Material

 Dibuat Oleh : Ilham Yusuf AE28


LATAR BELAKANG


1. Deskripsi Area Observasi

Observasi dilakukan di area bengkel dan taman kampus teknik. Di lokasi tersebut terdapat aktivitas mahasiswa seperti praktik pengelasan, pemotongan logam, dan kegiatan makan-minum. Aktivitas ini menghasilkan sampah campuran seperti plastik, logam bekas, kertas, dan sisa makanan.


2. Alasan Pemilihan Area

   Sebagai mahasiswa teknik mesin, saya melihat bahwa lingkungan bengkel dan area kampus memiliki potensi penerapan teknologi mekanik sederhana untuk membantu pengelolaan sampah. Di area bengkel, sering dijumpai limbah logam kecil atau plastik botol oli yang tercampur menjadi satu, sehingga menyulitkan proses pemilahan manual.


3. Metode Observasi

Observasi langsung selama 3 hari di bengkel dan taman kampus

Wawancara dengan 5 mahasiswa dan 2 petugas kebersihan.

Dokumentasi kondisi tempat sampah dan jenis sampah yang dihasilkan.

 

 HASIL OBSERVASI


Tabel Observasi

 

1.Bengkel Las Banyak serpihan logam dan plastik bekas botol oli   Sampah tercampur jadi satu wadah

 

2.Taman Fakultas Mahasiswa membuang sampah sembarangan Tidak ada pemisahan organik & anorganik

 

3. Bengkel CNC Ditemukan logam kecil yang bisa didaur ulang Sulit dipisahkan manual

 

 


Ringkasan Wawancara

-      Mahasiswa mengatakan tempat sampah cepat penuh dan tidak efisien.

-      Petugas kebersihan membutuhkan waktu tambahan untuk memilah sampah logam dan non-logam.

-      Semua responden setuju jika ada tempat sampah otomatis dengan biaya terjangkau.


Masalah Teridentifikasi

1. Sampah logam dan plastik tercampur, sulit dipilah manual.

2. Tidak ada alat mekanik sederhana untuk membantu pemilahan

3. Pekerjaan petugas kebersihan menjadi lebih lama dan tidak efisien.


Analisis

Masalah ini dapat diselesaikan dengan penerapan sistem mekanik dan sensor sederhana yang mampu mengenali jenis material berdasarkan berat dan sifat magnetiknya.

 


IDE BISNIS TERPILIH


Nama Ide Bisnis

EcoSort – Tempat Sampah Otomatis Pemilah Berdasarkan Berat dan Material


Deskripsi Ide Bisnis

“EcoSort” adalah tempat sampah otomatis yang menggunakan sensor berat dan magnetik untuk memisahkan sampah berdasarkan jenis material. Sampah logam dipisahkan dengan gaya magnet. Sampah plastik dan kertas diarahkan ke wadah berbeda menggunakan sistem dorong otomatis. Sampah organik diarahkan ke wadah khusus untuk kompos.


Alasan Pemilihan

Ide ini relevan dengan bidang jurusan saya yaitu teknik mesin karena menggabungkan konsep mekanika, sensor, dan sistem otomatis sederhana. Selain itu, produk ini memiliki potensi penerapan nyata di lingkungan kampus dan dapat dibuat dengan biaya rendah.

 


 ANALISIS KELAYAKAN

1. Target Pasar

Kampus teknik, sekolah vokasi, instansi pemerintah, dan pabrik kecil yang ingin menerapkan sistem pemilahan sampah otomatis.

2. Keunikan / Nilai Tambah

Desain mekanik sederhana dan mudah dirawat.

Menggunakan sensor berat dan magnetik, bukan kamera mahal.

Dapat dibuat dalam versi mini untuk laboratorium

3. Estimasi Biaya Awal dan Harga

                 Komponen Perkiraan Biaya

Rangka logam & wadah         Rp300.000

Sensor magnet & berat           Rp200.000

Motor DC & Arduino             Rp250.000

Biaya perakitan & finishing   Rp150.000

Total Modal Awal                   Rp900.000

 

Harga jual satu unit prototipe: Rp1.500.000 – Rp2.000.000

Margin keuntungan ±40%.


RENCANA IMPLEMENTASI


Langkah 30 Hari Pertama

 

Minggu

 

Kegiatan

1

Desain CAD dan simulasi mekanisme pemila

 

2

Pembeliankomponen dan perakitan prototipe

 

3

Uji coba di bengkel kampus dan evaluasi efisiensi

 

4

Presentasi hasil dan rencana komersialisasi

           


Sumber Daya yang Dibutuhkan

-        Alat bengkel dasar (bor, las, gerinda)

-        Komponen elektronik (sensor, motor DC, mikrokontroler)

-        Tenaga 2–3 mahasiswa teknik mesin


Metrik Kebehasilan

-        Prototipe berfungsi dengan akurasi pemilahan >80%

-        Waktu pemilahan berkurang minimal 50%

-        Ada minat pembelian dari pihak kampus atau UKM kebersihan


 REFLEKSI

Pembelajaran dari Tugas

Saya menyadari bahwa penerapan teknik mesin tidak hanya terbatas pada bidang manufaktur, tetapi juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah lingkungan seperti pengelolaan sampah. Dengan kreativitas dan rekayasa sederhana, mahasiswa teknik dapat menciptakan solusi praktis yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tantangan yang Dihadapi

Menyesuaikan desain agar tetap efisien namun murah, serta menemukan sensor yang cukup sensitif untuk berbagai jenis material.

Rencana Pengembangan Selanjutnya

Mengintegrasikan sistem IoT (Internet of Things) untuk memantau kapasitas sampah secara real-time dan mengirimkan notifikasi ke petugas kebersihan agar proses pengosongan lebih efisien.

🧩 Kesimpulan:

“EcoSort” merupakan inovasi berbasis teknik mesin yang mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah dengan teknologi sederhana dan biaya rendah. Produk ini tidak hanya berpotensi menjadi proyek kewirausahaan kampus, tetapi juga dapat mendukung konsep “Green Campus” dan kesadaran lingkungan mahasiswa teknik.


 

 

 


Analisis Kampanye Pemasaran NBDN Denim: Strategi Brand Lokal Indonesia yang Menembus Pasar Jepang

*contoh di festival inazuma jepang  Pendahuluan  Saya memilih kampanye pemasaran dari merek denim lokal NBDN (No Branded On) karena merek in...