Dibuat Oleh : Ilham Yusuf AE28
LATAR BELAKANG
1. Deskripsi Area Observasi
Observasi dilakukan di area bengkel dan taman kampus teknik. Di lokasi tersebut terdapat aktivitas mahasiswa seperti praktik pengelasan, pemotongan logam, dan kegiatan makan-minum. Aktivitas ini menghasilkan sampah campuran seperti plastik, logam bekas, kertas, dan sisa makanan.
2. Alasan Pemilihan Area
Sebagai mahasiswa teknik mesin, saya melihat bahwa lingkungan bengkel dan area kampus memiliki potensi penerapan teknologi mekanik sederhana untuk membantu pengelolaan sampah. Di area bengkel, sering dijumpai limbah logam kecil atau plastik botol oli yang tercampur menjadi satu, sehingga menyulitkan proses pemilahan manual.
3. Metode Observasi
Observasi langsung selama 3 hari di
bengkel dan taman kampus
Wawancara dengan 5 mahasiswa dan 2 petugas
kebersihan.
Dokumentasi kondisi tempat sampah dan
jenis sampah yang dihasilkan.
HASIL OBSERVASI
Tabel Observasi
|
1.Bengkel
Las Banyak serpihan logam dan plastik
bekas botol oli Sampah tercampur jadi
satu wadah |
|
2.Taman
Fakultas Mahasiswa membuang sampah sembarangan Tidak ada pemisahan organik
& anorganik |
|
3.
Bengkel CNC Ditemukan logam kecil yang bisa didaur ulang Sulit dipisahkan
manual |
Ringkasan Wawancara
- Mahasiswa
mengatakan tempat sampah cepat penuh dan tidak efisien.
- Petugas
kebersihan membutuhkan waktu tambahan untuk memilah sampah logam dan non-logam.
- Semua responden setuju jika ada tempat sampah otomatis dengan biaya terjangkau.
Masalah Teridentifikasi
1.
Sampah logam dan plastik tercampur, sulit dipilah manual.
2.
Tidak ada alat mekanik sederhana untuk membantu pemilahan
3. Pekerjaan petugas kebersihan menjadi lebih lama dan tidak efisien.
Analisis
Masalah ini dapat diselesaikan dengan penerapan sistem mekanik dan sensor sederhana yang mampu mengenali jenis material berdasarkan berat dan sifat magnetiknya.
IDE BISNIS TERPILIH
Nama Ide Bisnis
EcoSort
– Tempat Sampah Otomatis Pemilah Berdasarkan Berat dan Material
Deskripsi Ide Bisnis
“EcoSort” adalah tempat sampah otomatis yang menggunakan sensor berat dan magnetik untuk memisahkan sampah berdasarkan jenis material. Sampah logam dipisahkan dengan gaya magnet. Sampah plastik dan kertas diarahkan ke wadah berbeda menggunakan sistem dorong otomatis. Sampah organik diarahkan ke wadah khusus untuk kompos.
Alasan Pemilihan
Ide ini relevan dengan
bidang jurusan saya yaitu teknik mesin karena menggabungkan konsep mekanika,
sensor, dan sistem otomatis sederhana. Selain itu, produk ini memiliki potensi
penerapan nyata di lingkungan kampus dan dapat dibuat dengan biaya rendah.
ANALISIS KELAYAKAN
1.
Target Pasar
Kampus
teknik, sekolah vokasi, instansi pemerintah, dan pabrik kecil yang ingin
menerapkan sistem pemilahan sampah otomatis.
2.
Keunikan / Nilai Tambah
Desain
mekanik sederhana dan mudah dirawat.
Menggunakan
sensor berat dan magnetik, bukan kamera mahal.
Dapat
dibuat dalam versi mini untuk laboratorium
3. Estimasi Biaya Awal dan Harga
Komponen Perkiraan Biaya
Rangka logam & wadah Rp300.000
Sensor magnet & berat Rp200.000
Motor DC & Arduino Rp250.000
Biaya perakitan & finishing Rp150.000
Total Modal Awal Rp900.000
Harga
jual satu unit prototipe: Rp1.500.000 – Rp2.000.000
Margin
keuntungan ±40%.
RENCANA IMPLEMENTASI
Langkah 30 Hari Pertama
|
Minggu
|
Kegiatan |
|
1 |
Desain
CAD dan simulasi mekanisme pemila
|
|
2 |
Pembeliankomponen
dan perakitan prototipe
|
|
3 |
Uji
coba di bengkel kampus dan evaluasi efisiensi
|
|
4 |
Presentasi
hasil dan rencana komersialisasi |
Sumber Daya yang Dibutuhkan
- Alat bengkel dasar (bor, las, gerinda)
- Komponen elektronik (sensor, motor DC, mikrokontroler)
- Tenaga 2–3 mahasiswa teknik mesin
Metrik Kebehasilan
- Prototipe berfungsi dengan akurasi pemilahan >80%
- Waktu pemilahan berkurang minimal 50%
-
Ada minat pembelian dari pihak kampus atau
UKM kebersihan
REFLEKSI
Pembelajaran dari Tugas
Saya menyadari bahwa penerapan teknik mesin tidak hanya terbatas pada bidang manufaktur, tetapi juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah lingkungan seperti pengelolaan sampah. Dengan kreativitas dan rekayasa sederhana, mahasiswa teknik dapat menciptakan solusi praktis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Tantangan yang Dihadapi
Menyesuaikan desain agar tetap efisien namun murah, serta menemukan sensor yang cukup sensitif untuk berbagai jenis material.
Rencana Pengembangan Selanjutnya
Mengintegrasikan sistem IoT (Internet of Things) untuk memantau kapasitas sampah secara real-time dan mengirimkan notifikasi ke petugas kebersihan agar proses pengosongan lebih efisien.
🧩
Kesimpulan:
“EcoSort”
merupakan inovasi berbasis teknik mesin yang mampu meningkatkan efisiensi
pengelolaan sampah dengan teknologi sederhana dan biaya rendah. Produk ini
tidak hanya berpotensi menjadi proyek kewirausahaan kampus, tetapi juga dapat
mendukung konsep “Green Campus” dan kesadaran lingkungan mahasiswa teknik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar